Pekerjaan pondasi umumnya merupakan pekerjaan awal dari suatu proyek.
Oleh karena itu langkah awal yang dilakukan adalah pemetaan terlebih
dahulu. Inilah gunanya ilmu ukur tanah. Umumnya yang ngerjain adalah
alumni STM geodesi dan pertanahan. Proses ini sebaiknya dilakukan
sebelum alat- alat proyek masuk, karena jika sesudahnya wah susah itu
untuk ‘nembak’-nya. Dan dari pemetaan ini dapat diperoleh suatu patokan
yang tepat antara koordinat pada gambar kerja dan kondisi lapangan.
Bayangin…!! jika salah kerja di tempat orang lain. Bisa kacau itu..!!
Berikut ini adalah tahapan- tahapan awal pekerjaan :
Berikut ini adalah tahapan- tahapan awal pekerjaan :
Pekerjaan pondasi tiang bor memerlukan alat- alat berat dalam suatu
proyek . Disebut alat- alat berat memang karena bobotnya yang berat,
makanya manajer proyek harus dapat memastikan perkerjaan persiapaan apa
yang diperlukan agar alat yang berat tersebut dapat masuk ke areal
dengan baik. Jika tidak disiapkan dengan baik, bisa saja alat berat
tersebut ambles karena daya dukung tanahnya yang jelek.
Pelat baja tersebut dimaksudkan agar alat- alat berat tidak ambles jika
kekuatan tanahnya diragukan. Jika sampai ambles, untuk ‘ngangkat’
kembali biayanya lebih besar dibanding biaya yang diperlukan untuk
mengadakan pelat- pelat tersebut. Perlu tidaknya pelat-pelat tersebut
tentu didasarkan dari pengalaman- pengalaman sebelumnya, nggak ada itu
di buku teks. Itu yang saya maksud dengan ‘seni’ agar pekerjaan lancar.
Coba, di buku mana itu ada..!?
Pekerjaan penulangan pondasi tiang bor.
Paralel dengan pekerjaan persiapan, maka pembuatan penulangan tiang bor
telah dapat dilakukan. Ini penting, karena jangan sampai sudah dibor, eh
ternyata tulangannya belum siap. Jika tertunda lama, tanah pada lubang
bor bisa rusak (mungkin karena hujan atau lainnya). Bisa- bisa perlu
dilakukan pengerjaan bor lagi. Pemilihan tempat untuk merakit tulangan
juga penting, tidak boleh terlalu jauh, masih terjangkau oleh alat- alat
berat tetapi tidak boleh sampai mengganggu manuver alat- alat berat itu
sendiri. Ini gambar detail strukturnya, biasanya digambarkan seperti
ini. Ini fondasi franki yang terkenal itu, yang dibagian bawahnya
membesar. Itu khas-nya Franky. Ada yang diameternya lebih dari 1 m, tapi
prinsipnya hampir sama. Kedalaman pondasi adalah sampai tanah keras
(SPT 50) dalam hal ini adalah 17-18 m (lokasi di Bogor).
Gambar 4 Detail Pondasi Franki
Jika alat-alat berat sudah siap, juga tulangan- tulangannya, serta pihak ready mix concrete-nya sudah siap, maka dimulailah proses pengeboran. Skema alat- alat bornya adalah.
Gambar diatas bisa menggambarkan secara skematik alat- alat yang digunakan untuk mengebor. Dalam prakteknya, mesin bor-nya terpisah sehingga perlu crane atau excavator tersendiri seperti ini.
Perhatikan mesin bor warna kuning belum dipasangkan dengan mata bornya
yang dibawah itu. Saat ini difoto, alat bor sedang mempersiapkan diri
untuk memulai.
Kecuali alat bor dengan crane terpisah, pada proyek tersebut juga dijumpai alat bor yang terintegrasi dan sangat mobile.
Mungkin ini yang lebih modern, tetapi kelihatannya jangkauan
kedalamannya lebih terbatas dibanding yang sistem terpisah. Mungkin
juga, karena diproyek tersebut ada beberapa ukuran diameter tiang bor
yang dipakai. Jadi pada gambar- gambar nanti, fotonya gabungan dari dua
alat tersebut.
Pengeboran
Ini merupakan proses awal dimulainya pengerjaan pondasi tiang bor, kedalaman dan diameter tiang bor menjadi parameter utama dipilihnya alat-alat bor. Juga terdapatnya batuan atau material dibawah permukaan tanah. Ini perlu diantisipasi sehingga bisa disediakan metode, dan peralatan yang cocok. Kalau asal ngebor, bisa-bisa mata bor-nya stack di bawah. Biaya itu. Ini contoh mesin bor dan auger dengan berbagai ukuran siap ngebor.
Setelah mencapai suatu kedalaman yang ‘mencukupi’ untuk menghindari
tanah di tepi lubang berguguran maka perlu di pasang casing, yaitu pipa
yang mempunyai ukuran diameter dalam kurang lebih sama dengan diameter
lubang bor.
Perhatikan mesin bor-nya beda, tetapi pada prinsipnya cara pemasangan casing sama: diangkat dan dimasukkan pada lubang bor. Tentu saja kedalaman lubang belum sampai bawah, secukupnya. Kalau nunggu sampai kebawah, maka bisa-bisa tanah berguguran semua. Lubang tertutup lagi. Jadi pemasangan casing penting.
Setelah casing terpasang, maka pengeboran dapat dilanjutkan. Gambar di
atas, mata auger sudah diganti dng Cleaning Bucket yaitu untuk membuang
tanah atau lumpur di dasar lubang.
Pembersihan lumpur dan tanah di dalam lubang
Jika pekerjaan pengeboran dan pembersihan tanah hasil pengeboran dan
akhirnya sudah menjadi kondisi tanah keras. Maka untuk sistem pondasi
Franky Pile maka bagian bawah pondasi yang bekerja dengan mekanisme bearing dapat dilakukan pembesaran. Untuk itu dipakai mata bor khusus, Belling Tools sebagai berikut.
Pemeriksaan kedalaman manual pondasi
Perlu juga diperhatikan bahwa tanah hasil pemboran perlu juga dichek
dengan data hasil penyelidikan terdahulu. Apakah jenis tanah adalah sama
seperti yang diperkirakan dalam menentukan kedalaman tiang bor
tersebut. Ini perlu karena sampel tanah sebelumnya umumnya diambil dari
satu dua tempat yang dianggap mewakili. Tetapi dengan proses pengeboran
ini maka secara otomatis dapat dilakukan prediksi kondisi tanah secara
tepat, satu persatu pada titik yang dibor. Apabila kedalaman dan juga
lubang bor telah ‘siap’, maka selanjutnya adalah penempatan tulangan
rebar.
Kondisi lubang pondasi yang telah siap di cor
Pengecoran beton :
Pengecoran beton :
Setelah proses pemasangan tulangan baja maka proses selanjutnya adalah pengecoran beton. Ini merupakan bagian yang paling kritis yang menentukan berfungsi tidaknya suatu pondasi. Meskipun proses pekerjaan sebelumnya sudah benar, tetapi pada tahapan ini gagal maka gagal pula pondasi tersebut secara keseluruhan.
Pengecoran disebut gagal jika lubang pondasi tersebut tidak terisi benar dengan beton, misalnya ada yang bercampur dengan galian tanah atau segresi dengan air, tanah longsor sehingga beton mengisi bagian yang tidak tepat.
Adanya air pada lobang bor menyebabkan pengecoran memerlukan alat bantu
khusus, yaitu pipa tremi. Pipa tersebut mempunyai panjang yang sama atau
lebih besar dengan kedalaman lubang yang dibor.
Pipa tremi ini cukup
menarik karena bisa mengambil gambar mulai dari ujung bawah sampai ujung
atas. Ujung di bagian bawah agak khusus lho, nggak berlubang biasa
tetapi ada detail khusus sehingga lumpur tidak masuk kedalam tetapi
beton di dalam pipa bisa mendorong kelua
Yang teronggok di bawah adalah corong beton yang akan dipasang di ujung atas pipa tremi, tempat memasukkan beton segar. Yang di bawah ini pekerjaan pengecoran pondasi tiang bor di bagian lain, terlihat mesin bor (warna kuning) yang difungsikan crane-nya (mata bor nya nggak dipasang, mesin bor non-aktif)
Pipa tremi sudah berhasil dimasukkan ke lubang bor. Perhatikan ujung
atas yang ditahan sedemikian sehingga posisinya terkontrol (dipegang)
dan tidak jatuh. Corong beton dipasang. Pada kondisi pipa seperti ini
maka pengecoran beton siap. Truk readymix siap mendekat.
Pada tahap pengecoran pertama kali, truk readymixed dapat menuangkan langsung ke corong pipa tremi seperti kasus di atas. Pada tahap ini, mulailah pengalaman seorang supervisor menentukan.
Kenapa ?
Pada tahap pengecoran pertama kali, truk readymixed dapat menuangkan langsung ke corong pipa tremi seperti kasus di atas. Pada tahap ini, mulailah pengalaman seorang supervisor menentukan.
Kenapa ?
Karena pipa tremi tadi perlu dicabut lagi. Jadi kalau beton yang dituang terlalu banyak maka jelas mencabut pipa yang tertanam menjadi susah. Sedangkan jika terlalu dini mencabut pipa tremi, sedangkan beton pada bagian bawah belum terkonsolidasi dengan baik, maka bisa-bisa terjadi segresi, tercampur dengan tanah. Padahal proses itu semua kejadiannya di bawah, di dalam lobang, nggak kelihatan sama sekali. Jadi pengalaman supervisi atau operator yang mengangkat pipa tadi memegang peran sangat penting. Sarjana baru lulus pasti kesulitan mengerjakan hal tersebut. Pada kasus ini, tidak hanya teori, lha itu seninya di lapangan. Perlu feeling yang tepat. Ingat kalau salah, pondasi gagal, cost-nya besar lho.
Jika beton yang di cor sudah semakin ke atas (volumenya semakin banyak) maka pipa tremi harus mulai ditarik ke atas. Perhatikan bagian pipa tremi yang basah dan kering. Untuk kasus ini karena pengecoran beton masih diteruskan maka diperlukan bucket karena beton tidak bisa langsung dituang ke corong pipa tremi tersebut.
Adanya pipa tremi tersebut menyebabkan beton dapat disalurkan ke dasar lubang langsung dan tanpa mengalami pencampuran dengan air atau lumpur. Karena BJ beton lebih besar dari BJ lumpur maka beton makin lama-makin kuat untuk mendesak lumpur naik ke atas. Jadi pada tahapan ini tidak perlu takut dengan air atau lumpur sehingga perlu dewatering segala. Gambar foto di atas menunjukkan air / lumpur mulai terdorong ke atas, lubang mulai digantikan dengan beton segar tadi.
Proses pengecoran ini memerlukan supply beton yang continuous, bayangkan
saja bila ada keterlambatan beberapa jam. Jika sampai terjadi setting
maka pipa treminya bisa tertanam lho dibawah dan nggak bisa dicabut.
Sedangkan kalau keburu di cabut maka tiang beton bisa tidak continue.
Jadi bagian logistik / pengadaan beton harus memperhatikan itu.
Jika pengerjaan pengecoran dapat berlangsung dengan baik, maka pada akhirnya beton dapat muncul dari kedalaman lobang. Jadi pemasangan tremi mensyaratkan bahwa selama pengecoran dan penarikan maka pipa tremi tersebut harus selalu tertanam pada beton segar. Jadi kondisi tersebut fungsinya sebagai penyumbat atau penahan agar tidak terjadi segresi atau kecampuran dengan lumpur.
Sampai tahap ini pekerjaan tiang bor selesai.
Sumber : www.wiryanto.wordpress.com
Anda membutuhkan pondasi untuk bangunan? Kami solusinya jasa
bore pile dan strauss pile dengan pekerja yang lebih berpengalaman.
"Jaya Teknik 04" kontraktor pondasi bore pile yang berkompeten dan harga yang lebih terjangkau sesuai kebutuhan Anda. Kami siap melayani kebutuhan bangunan Anda!
info lebih lanjut, hubungi:
Aji Aris Setiyawan
Telp : 082210149916
085781403336
Pin : 229370B6
Email : ajiharisetiyawan@gmail.com
"Jaya Teknik 04" kontraktor pondasi bore pile yang berkompeten dan harga yang lebih terjangkau sesuai kebutuhan Anda. Kami siap melayani kebutuhan bangunan Anda!
info lebih lanjut, hubungi:
Aji Aris Setiyawan
Telp : 082210149916
085781403336
Pin : 229370B6
Email : ajiharisetiyawan@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar